Jumat, 13 Januari 2012

Catatan harian


YA, ITU JAWABANMU
BY GUSMAN HADI
11 Januari 2011
Kamu boleh saja tidak percaya dengan aku, tapi hatiku bukan berarti tak boleh menerima kepercayaanmu
Aku yang pada hari ahad, hanya bisa menunggu, dari betapa lamanya bulan-bulan yang terhitung
Sudah ku katakan pada semuanya, sudah ku cari tahu semuanya, dan aku hanya tertunduk pasrah, menunggu jam11 malam akan jawabanmu, untukku
Terasa angin masih sepoi, sengaja dia ketawa sambil berlari memandang diriku, di balik selambu putih kamar, aku hanya menunggu detik cepat memberi jawaban
Aku berdua dengan sahabatku, sahabat yang juga sebagai penasehat ulung, layaknya penasehat pangeran kerajaan ketika mencari siapa pengganti ibunya, pengganti ratunya
Jika memang jantung ini adalah sahabat, maka aku ingin sejenak saja ia berdiam diri, membiarkan aku tenang, tanpa gundah gulana,
Namun, seisi jantungku dan para rekannya memang sengaja ingin bercanda dengan aku, pertanda hal positif yang mereka rasakan, namun hatiku masih belum bisa bekerja sama dengan diriku, dalam artian aku masih ketakutan seperti akan dihukum pancung, atau akan terjun dari menara pisa, lalu mati.
Tepat jam 11, yang sore sebelumnya kamu janjikan untuk menjawabnya, bagaimana pesan orang tuamu.
Aku tak tahu bagaimana kamu bercerita kepada "papa dan mama" kamu.
Tapi, sekali lagi aku sudah meludah, pantang pula aku menelannya, dan aku tetap pasrah, sesuai janjiku kepadamu
Satu pesan masuk, serasa ingin menggorok tenggorokanku, tapi aku geram, sengaja yang membaca pesan adalah temanku, sahabatku, dan dia ikhlas membaca pesanmu, untukku
Lanjut kepada pesan yang kedua, tetap dengan sahabatku yang membaca, aku masih geram ketakutan mendengar jawabannya, mencoba tetap tak akan pernah lagi menelan ludah, aku tetap pasrah layaknya budak raja, diperintah nyemplung sumurpun, siap!
Hampir semua pesan bercerita tentang bagaimana pendapat orang tuamu, tentangku, antara iya dan tidak, sepertinya memang kamu yang harus memutuskan,
Ini yang aku takutkan, lebih dari seorang pangeran yang harus berubah menjadi katak hijau,

Hingga masuk kepada jawaban yang ketiga "Ya" aku lari terbirit-birit, mencari bulan, mencari bintang, mencari lelangitan, mencari malaikat yang tak terlihat dengan kasat, sahabat-sahabatku, Aku kabarkan kepada mereka, bahwa dengan pasrahku, dengan lelahku, dengan lemburku, dengan kesendirianku, dengan semuanya yang Allah berikan kepadaku, dengan cahaya Rasulku, dengan agama yang melekat dalam diriku, dengan satu kelas Ips A favoritku, bahwa aku diterima.
Selang satu jam, bukan gereja yang aku cari, bukan pula cafe favoritku, bukan sepeda kumbang, tapi hanya air dingin dimana pada malam itu adalah malam yang begitu seperti kutub utara, aku berwudlu, mengucapkan puji-pujian terima kasih.
Kita memang hidup dengan jalan yang berbeda, tapi hari ini adalah aku seperti raja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar